Legenda balap Italia ini menyayangkan aksi sang kompatriot di Malaysia. BRESCIA – Legenda Grand Prix, Giacomo Agostini, ikut menyayangkan aksi Valentino Rossi di MotoGP Malaysia pekan lalu. Ago – sapaan akrab Agostini – menyatakan kalau aksi Rossi di Sepang sama sekali tidak mencerminkan The Doctor yang biasanya.
Seperti diketahui, Race Direction menjatuhkan tiga poin penalti kepada Rossi setelah pembalap kawakan Movistar Yamaha tersebut dinilai sengaja membuat Marc Marquez melebar, bahkan menendangnya hingga terjatuh di lap ketujuh.
"Saya pikir Valentino (Rossi) terlalu emosional (di Sepang). Itu bukan Rossi yang biasanya karena saat itu dia mungkin sudah kehilangan pikiran sehatnya," buka Agostini kepada MARCA, Selasa (27/10/2015).
Ago sebenarnya tidak menuding Rossi sengaja menendang Marquez pada insiden tersebut. Namun, 15 kali juara dunia Grand Prix itu menyebut kalau Rossi telah terkena efek karena bersaing ketat untuk memperebutkan titel juara dunia dengan tandemnya di Tim Garputala, Jorge Lorenzo. Ago meyakini kalau The Doctor telah under pressure dan malah jadi gugup. Inilah yang disayangkan Ago.
"Dia sangat tegang, saya yakin ini karena efek persaingannya dengan Jorge (Lorenzo) untuk menjadi juara dunia. Ini sangat disayangkan dan aneh mengingat Valentino sudah sangat berpengalaman. Tapi, saya pikir dia tidak melakukan itu (menjatuhkan Marquez) dengan sengaja," ucap pria Italia berusia 73 tahun itu.
"Meski begitu, Valentino tetap salah. Anda tidak bisa membuat gestur seperti itu, menurunkan kecepatan dan menunggunya seperti ingin melakukan sesuatu. Ya, dia terlihat kesal. Saya pikir Valentino tidak ingin membuat Marc terjatuh, tapi gestur yang dia buat seperti ingin menjatuhkan Marc," urainya.
Seperti diketahui, Race Direction menjatuhkan tiga poin penalti kepada Rossi setelah pembalap kawakan Movistar Yamaha tersebut dinilai sengaja membuat Marc Marquez melebar, bahkan menendangnya hingga terjatuh di lap ketujuh.
"Saya pikir Valentino (Rossi) terlalu emosional (di Sepang). Itu bukan Rossi yang biasanya karena saat itu dia mungkin sudah kehilangan pikiran sehatnya," buka Agostini kepada MARCA, Selasa (27/10/2015).
Ago sebenarnya tidak menuding Rossi sengaja menendang Marquez pada insiden tersebut. Namun, 15 kali juara dunia Grand Prix itu menyebut kalau Rossi telah terkena efek karena bersaing ketat untuk memperebutkan titel juara dunia dengan tandemnya di Tim Garputala, Jorge Lorenzo. Ago meyakini kalau The Doctor telah under pressure dan malah jadi gugup. Inilah yang disayangkan Ago.
"Dia sangat tegang, saya yakin ini karena efek persaingannya dengan Jorge (Lorenzo) untuk menjadi juara dunia. Ini sangat disayangkan dan aneh mengingat Valentino sudah sangat berpengalaman. Tapi, saya pikir dia tidak melakukan itu (menjatuhkan Marquez) dengan sengaja," ucap pria Italia berusia 73 tahun itu.
"Meski begitu, Valentino tetap salah. Anda tidak bisa membuat gestur seperti itu, menurunkan kecepatan dan menunggunya seperti ingin melakukan sesuatu. Ya, dia terlihat kesal. Saya pikir Valentino tidak ingin membuat Marc terjatuh, tapi gestur yang dia buat seperti ingin menjatuhkan Marc," urainya.