Pernah dengar lagu berjudul Kolam Susu yang dinyanyikan oleh Koes Plus? Pada salah satu baris liriknya menyebutkan bahwa tanah kita yaitu Indonesia adalah tanah surga. Yang mengandung makna sangat subur sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas, termasuk tanaman kopi.<br />Buat kamu pecinta kopi, Indonesia bisa dikatakan sebagai rajanya kopi di dunia. Hal ini dibuktikan dari kenikmatan kopi luwak yang sudah mendunia. Masih banyak varian kopi lain yang ada di negeri ini bahkan mungkin setiap daerah memiliki kopi khasnya masing-masing. Tapi dari sekian banyak varian kopi yang ada di ibu pertiwi, ada 5 daerah yang menghasilkan kopi berkelas dunia. Kamu wajib mengunjunginya jika mengaku pecinta minuman pahit berbubuk hitam ini.<br />1. Wamena, Punya Kopi Nikmat yang Mendunia<br />Mendengar nama Papua bayangan pertama yang langsung ada di benak kita pasti Raja Ampat, bolehlah jika kita mengacu pada pulau Papua secara umum meski sebenarnya kawasan wisata keren tersebut masuk dalam wilayah Papua Barat. Sedangkan Papua sendiri lebih dikenal dengan wisata alam dan budaya di Lembah Baliem. Namun kita tidak akan membahas mengenai kekayaan pariwisatanya namun potensi perkebunan kopinya yang kabarnya sudah mendunia.<br />Usut punya usut daerah Wamena ternyata begitu terkenal di mancanegara dengan produksi kopinya. Salah satu kopi terbaik di jagad raya ini konon berasal dari wilayah di Papua ini. Tepatnya perkebunan kopi ini tumbuh subur di kawasan Lembah Baliem yang memang memiliki iklim yang sejuk. Jenis kopi yang ditanam di sana adalah arabika yang memiliki cita rasa ringan dan keharuman yang tajam yang nikmat.
Perkebunan Kopi di Wamena
Kopi asal Papuan ini dikenal dengan nama Kopi Wamena pun demikian jika kamu pergi ke lapangan alias berkunjung ke sana akan banyak sekali ditemukan nama-nama produk kopi yang serupa tapi tak sama. Misalnya saja akan dijumpai kopi Baliem, kopi Papua, kopi Baliem Arabica dan masih banyak lagi sederet nama yang ditemukan di sana.<br />Kamu tidak perlu bingung saat menjumpai hal semacam ini. Dilansir Travelingyuk dari laman resmi Kopi Wamena, kopi-kopi tersebut adalah sama. Kopi Wamena dalam perkembangannya memang memiliki banyak nama sebagai branding agar memiliki nilai jual yang lebih besar. Untuk rasa, kopi ini tetap sama yaitu memiliki aroma khas yang kuat dengan rasa pahit yang tidak terlalu menyengat.<br />2. Ubud & Kintamani, Penghasil Kopi Luwak yang Nikmat Berharga Selangit<br />Kalau ke Bali jangan cuma menjelajahi pantainya saja. Jika kamu pecinta kopi ada dua daerah yang wajib kamu singgahi yaitu Ubud dan Kintamani. Dua daerah di Bali ini terkenal memproduksi kopi berkualitas tinggi yang digandrungi penikmat kopi dari dalam dan luar negeri. Dari kawasan Kintamani, sepanjang jalur wisata dari Tampaksiring hingga Singaraja terdapat 15 ribu hektar kebun kopi demikian pula di Ubud yang banyak terdapat kebun serupa yang dibuka untuk kepentingan wisata.<br />Umumnya kebun-kebun kopi di daerah ini dibuka secara cuma-cuma meski beberapa mematok tarif yang cukup tinggi. Namun merasakan wisata berkeliling kebun kopi memang memberikan pengalaman yang luar biasa menyenangkan. Terlebih setiap wisatawan akan ditemani oleh pemandu yang akan menjelaskan mengenai proses penanaman pohon kopi, merawatnya, memanen hingga memproduksi hingga menjadi minuman siap saji.<br />Kopi Luwak Kintamani Yang paling terkenal dari kopi di Bali ini adalah kopi luwak yang dihasilkan dari “kotoran” binatang luwak atau musang. Jadi binatang ini sangat pandai memilih kopi berkualitas dan memakannya. Tapi biji yang ikut termakan tidak akan dicerna sehingga keluar lagi bersama feses. Biji ini kemudian dicuci hingga benar-benar steril yang selanjutnya dibikin kopi.<br />Kopi luwak sangat nikmat sebanding dengan harganya yang juga selangit. Kabarnya di luar negeri setengah kilo kopi luwak dihargai hingga jutaan rupiah. Kamu yang ikutan wisata kebun kopi ini akan disuguhi minuman kopi secara gratis tapi jika ingin mencicipi rasa kopi luwak setiap traveler dikenai biaya sekitar Rp. 50 ribu per cangkir.<br />3. Takengon, Sumber Produksi Kopi Gayo yang Yahud<br />Daerah Takengon di Aceh Tengah memiliki Dataran Tinggi Gayo yang dikenal sebagai pusat kebun kopi dengan kualitas nomor satu. Adalah Kopi Arabika Gayo, produksi kopi paling legendaris dan dikenal secara luas oleh penikmat kopi tanah air hingga mancanegara. Pada tanggal 27 Mei 2010 Kopi Gayo mendapatkan Fair Trade Certified™ dari Organisasi Internasional Fair Trade.<br />Kopi Arabika yang dihasilkan dari dataran tinggi Gayo menjadi yang terbesar di kawasan Asia. Bahkan berdasarkan penilaian internasional, kopi Arabika yang berasal dari sana memiliki rasa paling nikmat dibanding yang ditanam dari daerah lain. Kopi ini memiliki aroma yang khas dengan cita rasa kompleks serta memiliki kekentalan yang baik.<br /><br />Dengan segala kelebihannya tersebut Kopi Arabika Gayo menjadi komoditi ekspor yang menjanjikan terutama di kawasan Amerika, Jepang dan Eropa. Nah, sebagai warga Indonesia dan juga penikmat kopi, rugi dong kalau kamu tidak menyempatkan diri berkunjung ke Takengon, daerah dimana kopi Arabika terbaik di dunia dihasilkan. Jangan lupa pula untuk membeli sebagai oleh-oleh.<br />4. Sigi, Sulteng, Ada Kopi Nikmat Saingan Kopi Luwak<br />Tujuan berikutnya untuk menikmati kekayaan kopi Indonesia adalah di Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Sigi. Daerah ini belum banyak dikenal sebagai penghasil kopi tapi di sanalah tempat berasalnya dua varian kopi yang nikmatnya konon mengimbangi kopi luwak. Kopi yang dimaksud adalah Kopi Toratima dan Kopi Pipikoro.<br /> Sigi punya dua varian kopi yaitu Kopi Toratima dan Kopi Pipikoro Kopi tersebut berasal dari desa Porolea yang terletak di pegunungan sisi selatan dari Kabupaten Sigi. Kopi ini dihasilkan dari fermentasi kelelawar dan juga tupai. Meski sama-sama menggunakan media hewan namun berbeda dengan kopi luwak. Jika kopi luwak dihasilkan dari biji kopi yang dimakan musang dan dikeluarkan bersama kotoran maka kopi Toratima ini dimakan kelelawar dan tupai kemudian dimuntahkan lagi dalam bentuk biji yang sudah lepas dari kulitnya.<br />Lain halnya dengan Kopi Pipikoro, ini adalah kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang ditanam tanpa menggunakan pestisida dan bubuk kimia. Persamaannya kopi-kopi ini diproduksi secara tradisional tanpa tersentuh mesin. Masalah rasa, kedua varian kopi ini juara!<br />5. Bajawa, NTT, Kopi Bajawa Memang Juara<br />Daerah terakhir untuk berburu kopi adalah di Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya ada di Flores bersama dengan kota lain seperti Maumere dan Ende. Bedanya Bajawa berada di dataran tinggi yang memiliki iklim sejuk cocok untuk ditanami kopi. Kopi-kopi yang ditanam di sana menghasilkan buah dengan kualitas yang baik.<br /><br />Banyaknya pohon kopi yang ditanam di Bajawa menjadi cikal bakal munculnya Kopi Bajawa atau dikenal pula dengan nama Kopi Flores. Rasanya khas dan membuat orang kecanduan untuk menikmatinya lagi dan lagi. Kalau kamu berada di sana jangan ketinggalan untuk membawa oleh-oleh kopi ini untuk orang di rumah.<br />Itulah daerah-daerah di Indonesia penghasil kopi terbaik yang bisa menjadi referensi kamu untuk traveling. Terlebih jika kamu pecinta minuman kopi, mengunjungi kota-kota tersebut adalah wajib hukumnya.
Perkebunan Kopi di Wamena
Kopi asal Papuan ini dikenal dengan nama Kopi Wamena pun demikian jika kamu pergi ke lapangan alias berkunjung ke sana akan banyak sekali ditemukan nama-nama produk kopi yang serupa tapi tak sama. Misalnya saja akan dijumpai kopi Baliem, kopi Papua, kopi Baliem Arabica dan masih banyak lagi sederet nama yang ditemukan di sana.<br />Kamu tidak perlu bingung saat menjumpai hal semacam ini. Dilansir Travelingyuk dari laman resmi Kopi Wamena, kopi-kopi tersebut adalah sama. Kopi Wamena dalam perkembangannya memang memiliki banyak nama sebagai branding agar memiliki nilai jual yang lebih besar. Untuk rasa, kopi ini tetap sama yaitu memiliki aroma khas yang kuat dengan rasa pahit yang tidak terlalu menyengat.<br />2. Ubud & Kintamani, Penghasil Kopi Luwak yang Nikmat Berharga Selangit<br />Kalau ke Bali jangan cuma menjelajahi pantainya saja. Jika kamu pecinta kopi ada dua daerah yang wajib kamu singgahi yaitu Ubud dan Kintamani. Dua daerah di Bali ini terkenal memproduksi kopi berkualitas tinggi yang digandrungi penikmat kopi dari dalam dan luar negeri. Dari kawasan Kintamani, sepanjang jalur wisata dari Tampaksiring hingga Singaraja terdapat 15 ribu hektar kebun kopi demikian pula di Ubud yang banyak terdapat kebun serupa yang dibuka untuk kepentingan wisata.<br />Umumnya kebun-kebun kopi di daerah ini dibuka secara cuma-cuma meski beberapa mematok tarif yang cukup tinggi. Namun merasakan wisata berkeliling kebun kopi memang memberikan pengalaman yang luar biasa menyenangkan. Terlebih setiap wisatawan akan ditemani oleh pemandu yang akan menjelaskan mengenai proses penanaman pohon kopi, merawatnya, memanen hingga memproduksi hingga menjadi minuman siap saji.<br />Kopi Luwak Kintamani Yang paling terkenal dari kopi di Bali ini adalah kopi luwak yang dihasilkan dari “kotoran” binatang luwak atau musang. Jadi binatang ini sangat pandai memilih kopi berkualitas dan memakannya. Tapi biji yang ikut termakan tidak akan dicerna sehingga keluar lagi bersama feses. Biji ini kemudian dicuci hingga benar-benar steril yang selanjutnya dibikin kopi.<br />Kopi luwak sangat nikmat sebanding dengan harganya yang juga selangit. Kabarnya di luar negeri setengah kilo kopi luwak dihargai hingga jutaan rupiah. Kamu yang ikutan wisata kebun kopi ini akan disuguhi minuman kopi secara gratis tapi jika ingin mencicipi rasa kopi luwak setiap traveler dikenai biaya sekitar Rp. 50 ribu per cangkir.<br />3. Takengon, Sumber Produksi Kopi Gayo yang Yahud<br />Daerah Takengon di Aceh Tengah memiliki Dataran Tinggi Gayo yang dikenal sebagai pusat kebun kopi dengan kualitas nomor satu. Adalah Kopi Arabika Gayo, produksi kopi paling legendaris dan dikenal secara luas oleh penikmat kopi tanah air hingga mancanegara. Pada tanggal 27 Mei 2010 Kopi Gayo mendapatkan Fair Trade Certified™ dari Organisasi Internasional Fair Trade.<br />Kopi Arabika yang dihasilkan dari dataran tinggi Gayo menjadi yang terbesar di kawasan Asia. Bahkan berdasarkan penilaian internasional, kopi Arabika yang berasal dari sana memiliki rasa paling nikmat dibanding yang ditanam dari daerah lain. Kopi ini memiliki aroma yang khas dengan cita rasa kompleks serta memiliki kekentalan yang baik.<br /><br />Dengan segala kelebihannya tersebut Kopi Arabika Gayo menjadi komoditi ekspor yang menjanjikan terutama di kawasan Amerika, Jepang dan Eropa. Nah, sebagai warga Indonesia dan juga penikmat kopi, rugi dong kalau kamu tidak menyempatkan diri berkunjung ke Takengon, daerah dimana kopi Arabika terbaik di dunia dihasilkan. Jangan lupa pula untuk membeli sebagai oleh-oleh.<br />4. Sigi, Sulteng, Ada Kopi Nikmat Saingan Kopi Luwak<br />Tujuan berikutnya untuk menikmati kekayaan kopi Indonesia adalah di Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Sigi. Daerah ini belum banyak dikenal sebagai penghasil kopi tapi di sanalah tempat berasalnya dua varian kopi yang nikmatnya konon mengimbangi kopi luwak. Kopi yang dimaksud adalah Kopi Toratima dan Kopi Pipikoro.<br /> Sigi punya dua varian kopi yaitu Kopi Toratima dan Kopi Pipikoro Kopi tersebut berasal dari desa Porolea yang terletak di pegunungan sisi selatan dari Kabupaten Sigi. Kopi ini dihasilkan dari fermentasi kelelawar dan juga tupai. Meski sama-sama menggunakan media hewan namun berbeda dengan kopi luwak. Jika kopi luwak dihasilkan dari biji kopi yang dimakan musang dan dikeluarkan bersama kotoran maka kopi Toratima ini dimakan kelelawar dan tupai kemudian dimuntahkan lagi dalam bentuk biji yang sudah lepas dari kulitnya.<br />Lain halnya dengan Kopi Pipikoro, ini adalah kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang ditanam tanpa menggunakan pestisida dan bubuk kimia. Persamaannya kopi-kopi ini diproduksi secara tradisional tanpa tersentuh mesin. Masalah rasa, kedua varian kopi ini juara!<br />5. Bajawa, NTT, Kopi Bajawa Memang Juara<br />Daerah terakhir untuk berburu kopi adalah di Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya ada di Flores bersama dengan kota lain seperti Maumere dan Ende. Bedanya Bajawa berada di dataran tinggi yang memiliki iklim sejuk cocok untuk ditanami kopi. Kopi-kopi yang ditanam di sana menghasilkan buah dengan kualitas yang baik.<br /><br />Banyaknya pohon kopi yang ditanam di Bajawa menjadi cikal bakal munculnya Kopi Bajawa atau dikenal pula dengan nama Kopi Flores. Rasanya khas dan membuat orang kecanduan untuk menikmatinya lagi dan lagi. Kalau kamu berada di sana jangan ketinggalan untuk membawa oleh-oleh kopi ini untuk orang di rumah.<br />Itulah daerah-daerah di Indonesia penghasil kopi terbaik yang bisa menjadi referensi kamu untuk traveling. Terlebih jika kamu pecinta minuman kopi, mengunjungi kota-kota tersebut adalah wajib hukumnya.