<p>Terlepas dari semua kontroversi yang selalu berputar di sekitar nama besarnya, Ubisoft tetaplah salah satu developer dan publisher raksasa dengan produk yang selalu menarik untuk diantisipasi. Mereka tidak takut untuk memperkenalkan judul-judul game baru dengan efektivitas membangun hype lewat event raksasa yang memang pantas untuk diacungi jempol, terlepas apakah produk finalnya akan memenuhi harapan gamer atau tidak. Menariknya lagi? Tidak sekedar judul baru, beberapa seri lawas yang bisa dibilang hampir “tewas” juga dibangkitkan kembali dengan format gameplay yang jauh berbeda dibandingkan cita rasa masa lampau-nya. Salah satunya adalah Rainbow Six: Siege.</p><br /><p>Anda yang cukup aktif mengikuti perkembangan di industri game tentu masih ingat dengan apa yang hendak dilakukan Ubisoft dengan franchise ini. Sempat memperkenalkan sebuah seri baru “Patriots” sejak beberapa tahun yang lalu, Ubisoft berambisi untuk mengembalikan pengalaman taktis Rainbow Six dalam pendekatan visual lebih baik dan tentu saja ekstra dramatisasi layaknya game-game FPS di kala itu. Namun yang terjadi, justru penundaan demi penundaan hingga nasib Patriots terus dipertanyakan. Dan secara tiba-tiba mereka hadir dengan berita buruk bahwa Patriots telah “tewas” dan digantikan sebuah seri baru bernama Siege yang lebih berfokus pada pengalaman multiplayer.</p><br /><p>Setelah sempat memancing rasa penasaran cukup lama, Ubisoft akhirnya memberikan kesempatan bagi para gamer untuk menjajal Siege terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli versi finalnya atau tidak, nanti. Sebuah masa beta pun dibuka di tiga platform rilis utama – Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Beruntungnya, kami juga ikut kebagian jatah berpartisipasi di masa beta ini untuk mendapatkan sedikit gambaran apa yang sebenarnya ia tawarkan. Impresi yang akan kami tuliskan di “review singkat” kali ini.</p><br />It’s a Multiplayer Game!<br /><p class="wp-caption-text">Sebelum membahas game ini lebih jauh, perlu dipahami bahwa Rainbow Six Siege adalah sebuah game FPS multiplayer.</p><br /><p>Jadi, hal-hal apa saja yang bisa kami tangkap dari masa beta Rainbow Six: Siege kali ini? Sebelum kita masuk lebih dalam dan membahas mekanik gameplay seperti apa yang ia tawarkan, ada baiknya kita membahas beberapa hal dasar yang perlu dicatat jika Anda tertarik mencicipi versi finalnya nanti. Yang terpenting? Tentu saja fakta bahwa Rainbow Six: Siege adalah sebuah game action FPS berbasis tim yang didesain untuk menjual pengalaman multiplayer saja, tanpa mode single player sama sekali. Anda tetap bisa memainkannya secara kompetitif maupun kooperatif, tetap harus dengan player lain. Di mode kooperatif, Anda bisa berjuang untuk menyelesaikan sebuah misi singkat ala skirmish, seperti membunuh target AI yang cukup pintar untuk membaca dan bereaksi terhadap strategi Anda. Sekali lagi, ini adalah game multiplayer.</p><br /><p>Jadi, apa implikasinya untuk Anda yang tertarik untuk memiliki versi finalnya nanti? Pertama, tentu saja koneksi internet yang stabil untuk memastikan Anda bisa menikmatinya secara optimal. Maka selayaknya game-game seperti Counter Strike: Global Offensive, Evolve, atau Titanfall, Anda tidak akan bisa menikmati game ini tanpa terhubung dengan internet.</p><br /><p class="wp-caption-text">Ini berarti, Anda butuh internet stabil untuk menikmatinya secara optimal!</p><br /><p class="wp-caption-text">Kedua, dengan absennya mode campaign single player, masa hidupnya akan bergantung pada kerja keras Ubisoft dan komunitasnya sendiri.</p><br /><p>Kedua, bahwa masa hidupnya tidak hanya akan bergantung pada seberapa atraktif desain misi yang ia tawarkan, tetapi pada seberapa kuat basis fans dan komunitas yang berdiri di belakangnya. Game-game dengan konsep seperti ini selalu punya potensi untuk “mati” dalam waktu yang singkat terlepas dari hype yang ada. Kasus terparah bisa Anda simak dari apa yang terjadi dengan Evolve yang kehilangan fans-nya, dua minggu setelah rilis dengan kondisi yang fatal. Namun jika Ubisoft berhasil menangani Siege ini dengan baik, bukannya tidak mungkin ia akan terus menjadi game multiplayer favorit hingga beberapa bulan atau tahun ke depan. Anda harus sadar, bahwa berbeda dengan game single player yang bisa Anda kunjungi kapanpun ketikka Anda merasa rindu, Siege akan tewas jika komunitas yang ia usung memutuskan untuk meninggalkan game ini begitu saja.</p><br /><p>Ketiga, maka seperti game-game multiplayer pada umumnya, apalagi yang mendorong Anda untuk bekerja sama demi mencapai satu tujuan tertentu, komunikasi adalah sesuatu yang esensial di Rainbow Six: Siege. Ada dua konsekuensi yang lahir dari fakta ini – bahwa pertama, ia akan jauh lebih bisa dinikmati jika Anda memainkannya bersama dengan teman yang memang sudah Anda kenal. Komunikasi akan berjalan lebih efektif, dan atmosfer permainan akan terasa lebih menyenangkan. Kedua, bertukar suara lewat mikrofon akan sangat membantu untuk menyusun strategi permainan.</p><br /><p class="wp-caption-text">Bahwa, tipe game seperti ini selalu akan lebih seru dimainkan bersama teman Anda, apalagi jika ini memungkinkan Anda untuk aktif berkomunikasi.</p><br /><p class="wp-caption-text">Apakah ini berarti komunikasi jadi sesuatu yang mutlak? Tak perlu khawatir, Anda tetap bisa menikmati game ini bersama dengan user lain yang tak Anda kenal di dunia nyata. Clue visual dari animasi gerak karakter lain cukup untuk membuat Anda memahami apa yang tengah dikerjakan user lain.</p><br /><p class="wp-caption-text">Apalagi Anda selalu bisa tahu dimana posisi tim Anda yang lain.</p><br /><p>Walaupun demikin, bukan berarti Anda tak bisa menikmati game ini tanpa teman ataupun komunikasi sama sekali. Untungnya, Ubisoft memberikan visual clue yang cukup spesifik dan kuat untuk menunjukkan apa yang tengah dilakukan oleh teman satu tim Anda yang lain, sehingga Anda tetap bisa menyesuaikan aksi Anda untuk membantu pergerakan tim, baik ketika menyerang ataupun bertahan. Semuanya bisa dilakukan tanpa suara atau mengetik percakapan tertentu. Ada indikator dimana posisi teman Anda yang lain, ada animasi gerak jelas ketika mereka tengah memblokir jalan, memasang perangkap, dan sebagainya.</p><p style="text-align: right;"><em>Review ini menggunakan testbed dari Roccat</em></p><br /><p style="text-align: right;"></p><br /><em>Dikerjakan dan Dimainkan dengan Kave XTD, Roccat Kone XTD, Roccat Raivo, dan Roccat Ryos MK Pro</em>
↧