Kawasan bisnis Singapura.<br /><p>Pemerintah kemarin baru saja meluncurkan paket kebijakan ekonomi II. Dalam paket tersebut, pemerintah lebih menekankan kepada pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi.</p><p>Tak tanggung, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan seluruh jajarannya di kabinet khususnya yang bertanggung jawab di sektor perekonomian untuk merevisi proses perizinan investasi dari 52 hari menjadi tiga jam saja. </p><p>Tak aneh memang permintaan Presiden Jokowi tersebut. Pasalnya, Indonesia masuk ke dalam peringkat ke 114 dalam urutan negara yang paling mudah melakukan bisnis yang dilansir oleh Bank Dunia. Kalah jauh dengan negara tetangga terdekat Indonesia, Singapura yang berada di peringkat nomor satu.</p><p>Begitu pula menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2015 dari The Heritage Foundation, sebuah lembaga riset dunia yang berbasis di Amerika Serikat. Indonesia tercatat berada di peringkat ke-105 di dunia dan peringkat ke-22 dari 42 negara di kawasan Asia Pasifik, dengan nilai rata-rata 58,1. </p><p>Laporan ini mengelompokkan 6 kategori untuk negara-negara dengan tingkat kebebasan ekonomi: bebas, sebagian besar bebas, cukup bebas, sebagian besar tidak bebas, tertekan, dan tidak masuk hitungan.</p><p>Indonesia sendiri masuk ke dalam kategori sebagian besar tidak bebas. Terukur dari beberapa indikator seperti kebebasan berbisnis, perdagangan, fiskal, investasi, korupsi dan tenaga kerja imigran.</p><p>Sementara, negara-negara yang masuk dalam kategori bebas secara berurutan adalah Hong Kong, Singapura, Selandia Baru, Australia dan Swiss. </p><p>Singapura merupakan negara strategis dengan menawarkan pelayanan jasa dan sumber daya manusia terlatih, yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional. </p><p>Singapura juga negara terbaik di Asia Pasifik untuk lingkungan yang ramah bisnis, infrastruktur yang mendukung, memiliki jaringan teknologi tinggi, ramah terhadap tenaga kerja dan perusahaan asing</p><p>Bagi investor, Singapura merupakan negara yang paling nyaman di dunia untuk melakukan bisnis. Singapura menyediakan berbagai kondisi nyaman untuk kewirausahaan. Singapura memiliki diversifikasi ekonomi dan diakui sebagai pusat keuangan global. </p><p>Singapura berkomitmen untuk menarik investasi asing, yang merupakan bagian dari strategi ekonomi nasional. </p><p>Bahkan, dilansir dari Vivanews.co.id, salah satu pengusaha asal Indonesia, Sukanto Tanoto, sejak tahun 1997 lebih memilih tinggal di Singapura dan menjalankan bisnisnya di sana. Bahkan Sukanto disebut sebagai satu dari lima orang terkaya di Singapura. </p><p>Sukanto sendiri memiliki perusahaan bernama Royal Golden Eagle dengan bisnis utama di sektor kehutanan dan jumlah kekayaan mencapai USD2,3 miliar. Di tanah air, pengusaha ini masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. </p><p>Selain Sukanto, banyak perusahaan-perusahaan Indonesia memilih bermarkas dan mencatatkan sahamnya di lantai bursa Singapura, seperti Golden Agri Resources (Sinarmas Group), Indofood Agri Resources LTD, Consciencefood Holding Limited dan Wilmar Internasional Ltd. </p>
↧